Trip to Malang Part 2

Emang paling enak malem-malem gini denger lagu santai sambil nyeruput kopi item apalagi kalau udah punya pasangan. beuh, mantap broo.! Tapi apa daya jodoh belum juga datang,(T_T)  jadi ya "terpaksa" deh nongkrongin leptop sambil nerusin cerita trip to malang yang sempet "dipending".  Tapi tenang, semangat ga surut ko walaupun jomblo (hadeuh, apa maksudnya) -_-"
Oke bro, daripada malah jadi curhat. mending lanjut aja..
Masih inget kan sama cerita sebelumnya? Kalo belum intip dulu disini

siapp,, ready.. goo..

------------------------------------------------------------------

Jam masih menunjukan pukul 08.00 lebih sedikit untuk jam yang akurat dan mengikuti standar internasional atau jam 8 kurang buat jam-jam yang belum di kalibrasi alias rusak. Sebenernya waktu tersebut bisa dibilang molor dari rencana awal yang rencananya berangkat sekitar pukul 07.00 untuk menghindari kemacetan. Tapi ya mau gimana lagi, namanya juga hidup di Indonesia. Udah budayanya telat, kalo kata bahasa jaman sekarang sih "ga telat ga gahol." 
Setelah persiapan sempurna, memastikan semua siap diposisi, dan tidak ada barang yang tertinggal. Empat mobil pun kluar dari Gerbang FTI dengan gagah, melaju dengan santai melewati Asrama Mahasiswa hingga menuju POM bensin. dan berhenti sejenak.

Setelah mobil puas mengisi dahaga, perjalanan dimulai dengan formasi mobil pa Dhany di barisan paling depan, lalu di tengah ada dua mobil yang sudah "memanas"  dari awal perjalanan yaitu avanza hijau milik Ires dan avanza abu-abu yang di bawa Danar serta mobil pa Andy di urutan belakang yang melaju dengan santai dan pasti.

Sejak awal perjalanan dua mobil dikubu tengah sudah menunjukan persaingan yang ketat. Baik Ires maupun Danar tidak mau mobilnya kalah. Apalagi di mobil Danar yang berisi Nanang sebagai provokator yang sekaligus mengambil alih navigator dari tangan Benny. Dengan petuah-petuah bijaknya dan suaranya yang lantang (alias keras dan berisik) Danarpun menjadi "semangat", begitu pula penumpang lain yang ada di barisan belakang semua terbakar dan ikut memanas-manasi sopir alias Danar. "NAR, KANAN. DEPAN BELOK KIRI. NAH APA KUBILANG KAN. JANGAN MAU KALAH KITA SAMA IRES". kira-kira seperti itulah kata-kata yang membuat semangat dari NANANG. bukan karena isinya yang sangat bijak, tetapi karena suaranya yang membakar telinga.
Pertempuran antara dua mobil pun tak bisa dihindari (untuk menambah efek dramatisir silakan putar lagu-lagu menegangkan seperti iwak peyek, atau apapun sesuai selera).
Ires menyalip dari kanan sambil membuka jendela sehingga muncullah wajah-wajah menantang dari Alif, Ridwan, dkk (barisan kubu ires). Tak mau kalah Danar pun menyalip lagi dari kiri sambil membalas membuka kaca dan serempak jari-jari tangan yang ada di kubu Danar (Nanang, farid, Ewin dkk) keluar yang berarti membalas tantangan. kejadian pun terus berulang tak lupa juga teriakan-teriakan antar kubu menggema kesegala arah.  Terkadang Ires di depan, dan tak jarang Danar yang memimpin. Pertandingan pun terus memanas hingga akhirnya lelah menyelimuti.
Setelah lelah berteriak dan memberi dorongan kepada Danar, tak ayal perlahan-lahan penumpang -penumpang mulai roboh. Batara yang sudah terlelap dari awal memberi motivasi baru untuk penumpang lain yang awalnya ramai berteriak dan menyemangati kini mengikuti jejak batara. Sehingga senyaplah sekejap dalam mobil. Pertempuranpun dipending sementara dengan kondisi Danar melaju di belakang Ires.

Setelah cukup lama diperjalanan akhirnya sampailah di Malang. Empat mobil yang kini sudah tidak beriringan melaju menuju satu tujuan "JATIM PARK."

Dan akhirnya sampailah di tujuan pertama :
Pasti tau lah apa yang dilakukan pertama kali begitu sampai ditempat tujuan .
yuk kita liat aksi-aksinya :

Akoestische Boys :
Akoestische Ladies :

 Akoestische in Action :











udah dulu ah, cape ngaplodnya.. :p

Lanjut nanti lagi ya sobb,, tetep pantengin blog ini. :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

-New Era-